Posts

Candi Prambanan Abad ke-19

Image
  Artikel ini pernah dimuat di http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/candi-prambanan-abad-ke-19/ Sketsa Bangunan Utama Candi Prambanan dalam buku  History of Java  (1978) karya Thomas Stamford Raffles (Foto: Dok. BPCB DIY 2022) Prasasti Siwagrha yang berangka tahun 778 Saka (856 Masehi) menyebutkan bahwa Candi Prambanan diresmikan pada tahun tersebut. Peresmian dilakukan oleh seorang raja bernama Jatiningrat. Setelah itu tidak ada informasi apa pun terkait candi ini. Candi Prambanan mulai kembali dikenal pada tahun 1733. Berdasarkan laporan seorang pegawai VOC, C.A. Lons. Lons melakukan kunjungan ke berbagai tempat di Surakarta dan Yogyakarta. Objek kunjungan meliputi peninggalan bangunan di keraton Kartasura, Kotagede, dan juga reruntuhan candi di sekitar Prambanan. Laporan Lons menyebutkan adanya bukit-bukit di mana bebatuan menyembul di puncaknya. Meskipun terdapat keraguan apakah laporan itu menyebutkan tentang Candi Prambanan atau candi Sewu. Reruntuhan candi ters

Menyingkap Misteri Candi Abang

Image
  Artikel ini telah dimuat di https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/menyingkap-misteri-candi-abang/ Candi Abang De in den oostmoesson zoo kalme, maar in den regentijd zoo wilde Opak slingert zich als een slang door de vlakte en komt nu hier dan daar door het groen te voorschijn. Ze waren van den stam der bouwlieden van Boroboedoer de mannen, die met een open oog voor natuurschoon hun heiligdom op dezen steilen heuvel oprichtten. Maar in plaats van de trachietblokken van de Opak of den zachten steen van den heuvel zelven als bouwstof te gebruiken, trokken zij het op van dien harden en goed gevormden baksteen, dien men zoo gaarne de Javanen van den tegenwoordigen tijd ten voorbeeld stelt. Dikutip dari J.W. Ijzerman Beschrijving der Oudheden nabij de grens der residenties Soerakarta en Djogdjakarta (1891) Opak, begitu tenang di musim timur, tetapi begitu liar di musim hujan, berkelok-kelok melalui dataran seperti ular dan sekarang muncul di sana-sini melalui tanaman hijau.

Melacak Jejak Candi Singo

Image
Artikel ini sudah dimuat dalam https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/melacak-jejak-candi-singo/   Peta Lokasi 3 Candi Joboan diolah dari Beschrijving der Oudheden nabij de grens der residenties Soerakarta en Djogdjakarta (1891)                Candisingo merupakan nama dari sebuah padukuhan yang ada di Kalurahan Madurejo, Kapanewon Prambanan. Nama padukuhan ini berasal dari keberadaan temuan candi yang dikenal dengan nama Candi Singo. Berdasarkan laporan dari masa Hindia Belanda, keberadaan candi Singo, tidak bisa dilepaskan dari dua candi lain yang letaknya berdekatan, yaitu Candi   Keblak dan Candi Bubrah. J.W. Ijzerman dalam buku Beschrijving der Oudheden nabij de grens der residenties Soerakarta en Djogdjakarta (1891) menyebut jika Candi Singo merupakan bagian dari 3 candi yang disebut Candi Joboan. Candi Joboan terdiri dari Candi Keblak, Candi Bubrah dan Candi Singo. Letak ketiganya berurutan dari arah utara ke selatan. Candi Keblak berada sekitar 400 meter di sebelah

Grand Hotel de Djokja dalam Pariwisata di Yogyakarta (1911-1942)

Image
Artikel ini sudah dimuat dalam  https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/grand-hotel-de-djokja-dalam-pariwisata-di-yogyakarta-1911-1942/ Situasi Hotel  Grand Hotel de Djokja  terekam dalam kartu pos tanpa tahun  (Foto: Dok. BPCB DIY 2021)   Grand Hotel de Djokja dalam Pariwisata di Yogyakarta (1911-1942)   Ik wil geen kwaad spreken van de Indische hotels. Integendeel. Het Grand Hotel te Djocja b. v. kan met de beste hotels in Europa wedijveren (Saya tidak ingin berbicara buruk tentang hotel (di) Hindia Belanda. Sebaliknya. Grand Hotel di Djocja b. v. dapat bersaing dengan hotel-hotel terbaik di Eropa ) Louis B.M.Lammers , De Java Post, 24 Oktober 1913   Kehadiran hotel di Jawa umumnya diawali dengan penginapan kota. Penginapan kota biasa dijumpai di Pelabuhan. Sementara di Yogyakarta, yang termasuk daerah pedalaman, keberadaan hotel bisa jadi memiliki latar belakang yang berbeda. Keberadaan hotel di Yogyakarta bisa dihubungkan dengan ramainya pariwisata pada m

Rasa Frustrasi Sang Raja dan Candi Kedulan

Image
                 Candi Kedulan (Foto: Dok. BPCB DIY 2020)               Kajian sejarah budaya Indonesia memiliki banyak keunikan. Salah satunya adalah proses pendirian sebuah bangunan suci, yang dikenal masyarakat sekarang sebagai candi. Pengertian candi menurut Cecep Eka Permana dalam Kamus Istilah Arkeologi-Cagar Budaya , candi adalah istilah umum untuk menamakan semua bangunan peninggalan kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia; baik berupa pemandian kuno, gapura, atau gerbang kuno, maupun bangunan suci keagamaan. Bahkan di beberapa tempat di Jawa Timur dan Jawa Tengah, suatu kelompok arca yang menjadi pundhen desa seringkali disebut “candi”. Candi-candi tersebut tersebar di wilayah Indonesia, baik di Sumatra maupun di Jawa. Kita mengenal adanya Candi Borobudur, Candi Sewu, Candi Gedong Songo di Jawa Tengah, Candi Sambisari, Candi Prambanan, Candi Kedulan ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara di Jawa Timur ada Candi Penataran, Candi Singosari, dan Candi Kidal. Di Jawa