Intisari dari buku karya Jean Gelman Taylor “Kehidupan Sosial di Batavia” :



1.       Perempuan memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan sosial masyarakat Batavia era VOC hingga masa kolonial Belanda
2.       Kehidupan klan matriarkal dianut oleh masyarakat Batavia.
3.       Mobilitas sosial di lingkungan Batavia terjadi karena perkawinan
4.       Perempuan Belanda yang lahir di Batavia semuanya tidak mampu berbahasa Belanda. Sejak lahir mereka dibiasakan menjadikan Batavia sebagai tanah air mereka.
5.       Budak merupakan salah satu agen budaya. Merekalah yang mendidik anak – anak orang Belanda di Batavia.
6.       Masyarakat Belanda yang lahir di Batavia rata – rata mampu berbahasa Melayu, Portugis, namun tidak bisa berbahasa Belanda
7.       Masyarakat tersebut membentuk budaya baru yang biasa disebut budaya Indis (dalam hal bahasa, pakaian, dan adat istiadat) Nampaknya pada bangunan juga
8.       Kehadiran penguasa Inggris yang mencoba merubah budaya Indis mengalami kegagalan, karena 3 faktor yaitu :
a.       Hubungan yang terlalu singkat
b.      Karakter dari pemerintah Inggris di Indonesia (bukan asli Eropa tetapi campuran Inggris dan India), mis : Raffles menentang perbudakan, tetapi  seluruh orang Inggris di Batavia pasti memiliki budak dalam rumah mereka.
c.       Budaya Mestizo di Batavia telah mengakar kuat sehingga tidak akan menghilang begitu saja dalam 5 tahun (masa kekuasaan Inggris 1811 - 1816)
9.       Nyai Dasima (Njai Dasima) merupakan contoh hubungan pria Inggris yang diilustrasikan sebagai laki – laki India dengan perempuan Sunda. Cerita ini diabadikan dalam cerita – cerita Mestizo dan teater (Komedi Stamboel). Versi bahasa Belanda dari Njai Dasima ditulis dam diterbitkan oleh Alvares Theodurus Manusama di Batavia (1926). Buku tersebut diterbitkan ulang oleh Tong – tong Internasional di San Fransisco pada 1962

Comments

Popular posts from this blog

Cinta adalah Nol, Nol adalah awal dari segalanya

Telaah singkat Kidung Harsawijaya