I’ve Got Your Number



Cincin pertunanganku hilang....Padahal cincin itu sudah menjadi milik keluarga Magnus selama tiga generasi. Gimana dooong?!
Gara – gara beberapa gelas sampanye di acara amal, hidup Poppy kacau balau. Bukan saja cincinnya hilang pada hari dia akan bertemu dengan calon mertua, ponselnya pun ikut raib, padahal nomornya sudah dia sebarkan ke seluruh staf hotel yang ikut mencari cincin itu. ketika dilanda kebingungan, tahu – tahu dia menemukan ponsel di tempat sampah. Aha! Karena sudah dibuang, ponsel itu jadi milik publik, bukan?
Sayangnya, si pemilik ponsel, Sam Roxton, tidak senang. Dia mau ponselnya kembali, dan dia sebal Poppy membaca pesan – pesannya serta ikut campur dalam hidupnya. Bayangkanlah betapa ruwet hidup Poppy di antara kesibukan mempersiapkan pernikahan, meneruskan SMS dan e-mail, juga menyembunyikan tangan kirinya dari Magnus serta orangtuanya.....

Itu sekelumit cuplikan tentang kisah yang ada di novel chicklit karya Sophie Kinsella. Sophie Kinsella penulis yang populer lewat seri Sophaholic. Kali dengan Sophie kembali menghadirkan kisah yang menarik. Dengan tokoh utama Poppy Wyatt. Berbeda dengan seri Sophaholic, Poppy bukanlah si gila belanja. Dalam novel ini, Poppy adalah seorang fisioterapis yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan kliennya yaitu Magnus Tavish. Hubungan mereka yang berlangsung relatif singkat. Lantas berlanjut pada pertunangan dan tentu saja rencana pernikahan.
Alur pertama yang muncul adalah hilangnya cincin pertunangan pada saat pesta lajang yang digelar oleh Poppy Wyatt bersama rekan – rekannya. Lantas di saat dia masih kebingungan dengan hilangnya cincin, mendadak ponselnya pun dijambret. Yah, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Selang beberapa saat kemudian, Poppy menemukan sebuah ponsel yang telah dibuang di tempat sampah.

Keputusan untuk “memiliki” ponsel yang dia temukan di tempat sampah pun membawanya untuk “berpetualang” dan bertemu dengan figur Sam Roxton. Lantas Poppy dan Sam memutuskan berbagi ponsel. Yang tentu saja membawa efek yang tidak simple.

Dalam kisah ini, Sophie Kinsella masih tetap sesuai gaya khasnya, kocak dan menarik. Ciri khas Sophie yang menghadirkan wanita sebagai tokoh utama dengan karakter yang unik masih menjadi senjata. Poppy Wyatt digambarkan sebagai wanita yang supel, ramah dan senantiasa berusah membuat orang lain senang. Sementara Sam Roxton adalah tipikal orang yang cenderung dingin dan acuh. Dan tentu saja sangat efisien. Perbedaan karakter inilah yang menjadi bumbu yang mampu memikat pembaca.  

Keunikan yang lain dari novel ini adalah penggunaan catatan kaki, yang ternyata juga menjadi bagian dalam cerita. Sehingga cerita dalam novel ini pun tetap menarik. Agak aneh memang novel menggunakan catatan kaki. Tetapi catatan kaki ini memang berfungsi sesuai dengan tempatnya. Sehingga secara umum tidak mengganggu garis besar inti cerita.

So, novel serial chicklit ini memang layak jadi salah satu koleksimu. It’s funny. 

Comments

Popular posts from this blog

Karya Sastra Masa Majapahit

Cinta adalah Nol, Nol adalah awal dari segalanya