Clodi antara hidup sehat, fashion dan tambahan penghasilan
Clodi…satu frasa yang popular bagi sejumlah ibu –
ibu muda. Ya clodi adalah adalah akronim dari cloth diapers. Jenis diapers yang
terbuat dari kain. Dan jika didefiniskan dengan benar lebih tepat clodi adalah
semua popok yang terbuat dari kain.
Namun belakangan istilah clodi justru kerap dipakai
untuk jenis popok kain yang memiliki kualifikasi tertentu.
Misalnya tidak
tembus terhadap ompol bayi, bisa dicuci, dan tentunya bebas ruam. Serta poin
terpentingnya adalah sehat dan hemat. Kehadiran Clodi sebagai jawaban atas
sejumlah masalah kesehatan yang diklaim disebabkan penggunaan diapers / popok
sekali pakai (pospak). Selama ini pospak selalu dikaitkan dengan sejumlah
masalah. Mereka antara lain kemunculan ruam di kulit bayi serta kemandulan.
Sebelumnya pospak adalah favorit dari para ibu.
Karena sejumlah kelebihan yang dimilikinya. Kelebihan tersebut di antaranya:
1. Tidak tembus oleh cairan
2. Permukaan yang bersentuhan dengan
kulit senantiasa kering
3. Setelah digunakan, bisa langsung
dibuang sehingga tidak merepotkan
Namun dewasa ini penggunaan pospak mulai dikritisi.
Apa sebabnya? Karena penggunaan bahan kimia di dalam proses pembuatannya yang
berbahaya buat kesehatan dan menumpuknya sampah pospak. Sampah pospak ini juga
tergolong sulit diuraikan oleh tanah.
Bahan kimia yang terkandung di dalam pospak biasa
ada 3 jenis. Mereka adalah Dioxin, Tributly-tin (TBT) dan Sodium Polycarylate.
Dioxin adalah zat beracun yang terkandung pada proses pemutihan kertas. RDA
menyebutkan “It is a carcinogenic
chemical, listed by the EPA as the most toxic of cancer – linked chemical. It
is banned in most countries, but not the US.”
Zat kedua adalah Tributly-tin (TBT). TBT adalah zat
yang diketahui dapat menyebabkan gangguan hormon baik pada manusia maupun
hewan. Zat yang ketiga adalah sodium polycarylate. Zat ini yang berperan
merubah cairan menjadi gel. Zat pada kenyataannya justru dapat meningkatkan
pertumbuhan bakteri .
Sebuah arsip (penelitian) pada anak – anak
mempublikasikan bahwa temperature skrotum akan meningkat pada anak – anak yang
menggunakan diapers. Dan lamanya pemakaian diapers akan menghambat mekanisme
pendinginan testis. Padahal menjaga suhu testis merupakan fase penting dalam
proses pembentukan sperma. Poin inilah yang kerap dipahami sejumlah orang bahwa
pospak bisa menyebabkan kemandulan. Mungkin
kata mandul terlalu ekstrim, yang lebih tepat mengurangi jumlah sperma yang
dimiliki anak laki – laki.
Sejumlah efek negative tersebut yang kemudian
membuat kehadiran clodi mulai diterima oleh ibu – ibu. Clodi memang popok kain.
Tetapi secara kualitas mampu menyamai pospak.
Meski pun tidak sepraktis pospak – dimana sekali pakai langsung buang –,
namun clodi kemudian menjadi trend baru di kalangan ibu – ibu.
Clodi bukan sekedar popok. Clodi menjadi salah satu
komoditas fashion baru. Jadi di kalangan ibu – ibu muda, memilih clodi
merupakan salah satu kebiasaan baru, sama halnya dengan saat memilih baju.
Kebiasaan ini juga memunculkan sejumlah wirausahawan baru yang bergerak dalam
penjualan Clodi. Lini penjualan Clodi banyak menggunakan jalur online. Sejumlah
merk yang berkualitas terdapat pada penjualan clodi melalui jalur online.
Sementara merk yang ada di sejumlah babyshop non – online, jumlahnya terbatas
dan kualitasnya terkadang berbeda dengan komoditas online.
Jangan heran jika menjumpai jika clodi memiliki
sejumlah grup tersendiri di dunia maya. Kebanyakan grup tersebut membahas
tentang penjualan clodi. Namun tidak menutup kemungkinan juga sharing tentang
pemakaian clodi. Bahkan juga ada segmen perang diskon di antara para penjual
clodi.
Kehadiran clodi memang membawa harapan baru
khususnya di bidang kesehatan bayi. Sementara aspek fashion dan ekonomi
merupakan efek lanjutan. Dan buat keluarga Indonesia, selamat menikmati
kehadiran clodi.
Comments
Post a Comment