Titian Kejahatan (Career of Evil)

Sebuah paket misterius dikirim kepada Robin Ellacott dan betapa terkejutnya dia ketika menemukan potongan tungkai wanita di dalamnya.
Atasan Robin, detektif partikelir Cormoran Strike, mencurigai empat orang dari masa lalunya yang mungkin bertanggung jawab atas kiriman mengerikan itu — empat orang yang sanggup melakukan tindakan brutal.
Tatkala polisi mengejar satu tersangka pelaku yang menurut Strike justru paling kecil kemungkinannya, dia dan Robin melakukan penyelidikan sendiri dan terjun ke dunia kelam tempat ketiga tersangka yang lain berada. Namun, waktu kian memburu mereka, sementara si pembunuh kejam kembali melakukan aksi – aksi yang mengerikan….

Career of Evil, judul dari buku ketiga tentang petualangan Cormoran Strike dan Robin Ellacott dari Robert Galbraith aka. JK. Rowling. Sebelumnya Robert Galbraith sukses dengan novel pertama yang memuat dua tokoh ini yaitu The Cuckoo’s Calling (Dekut Burung Kukuk) dan The Silkworm (Ulat Sutra).


Bagi saya, novel ini benar-benar memicu adrenalin. Ya karena dari dua novel sebelumnya, alur ceritanya lebih menegangkan. Novel ini memakai tiga sudut pandang, dari Strike, Robin dan si pelaku. Itulah menariknya, jadi setiap membalik lembar kita akan disuguhi detail cerita menarik. Novel ini memuat cerita tentang seorang pedofil, pecandu dan penderita Body Integrity Indentity Disorder (Kelainan Identitas Integritas Tubuh). Ketiga tokoh dengan perbedaan latar belakang psikologis itu sama – sama menjadi sasaran penyelidikan Strike. Karena ketiganya juga pernah menjadi bagian dari masa lalunya. Di novel ini pula terungkap alasan mengapa Robin Ellacot harus meninggalkan kuliahnya di Psikologi Forensik.
Hubungan Robin dan Matthew juga menjadi ikut serta menjadi bumbu dalam alur ceritanya. Hubungan ini nantinya juga akan mempengaruhi hubungan Strike dan Robin, yang selama ini selalu berupaya mengedepankan profesionalitas. Mungkinkah Robin dan Strike jadian? Kalau menurut saya (setelah membaca novel ini), kemungkinan itu tetap ada. Meski Robin sudah menjatuhkan pilihan di mana hatinya berlabuh. Kita tunggu saja ke depannya seperi apa. 
Secara umum, alurnya sama dengan dua novel sebelumnya. Namun kehadiran sudut pandang pelaku dengan sejumlah detail yang ada menjadikan alur cerita dari novel ketiga ini jauh lebih menarik dibanding dua sebelumnya. Dan bagi saya aspek ending justru kurang menarik, karena menurut saya belum terlalu melegakan. At least, selamat menikmati novel ini buat pecinta tokoh Cormoran Strike dan Robin Ellacot.

Comments

Popular posts from this blog

Cinta adalah Nol, Nol adalah awal dari segalanya

Telaah singkat Kidung Harsawijaya