Nostalgia Sepur Uap lewat kartu pos


Sebenarnya agak telat menulis review dari buku ini. Padahal saya membelinya sekitar pertengahan tahun 2018. Dan baru dibaca di awal 2019 ini, kemudian ditulis reviewnya. Bahkan novel Sophie Kinsella yang saya beli barengan dengan buku ini dah rampung kalo review…apa sebabnya, karena saya lebih sregep baca novel daripada baca buku sejarah. Tapi buku ini sebenarnya gak kalah keren dibanding novel. Baru bisa bicara seperti itu setelah membacanya sampai tuntas. Ini review singkatnya Monggo disimak mawon



Buku ini menyajikan tentang sejarah perkeretaapian khususnya kereta api uap atau sepur uap di Jawa pada masa lalu, berdasarkan sumber yang berbeda. Olivier Johannes Raap menggunakan sumber data kartu pos kuno koleksinya. Namun untuk menyusun narasi dan menjelaskan gambar-gambar tersebut dia juga melakukan  sejumlah kunjungan ke semua wilayah yang ada di kartu pos tersebut. Bahkan Olivier seperti melakukan rekonstruksi ulang mengenai angle pengambilan gambarnya. Karena dalam tiap deskripsi gambar Olivier selalu menyebut di mana posisi dari fotografer ketika mengambil foto.
Saya pribadi tertarik memiliki dan membacanya karena ada sejumlah kartu pos yang memuat dokumentasi sejumlah tempat di kota asal saya yaitu Malang Raya. Saya jadi ingin tahu  kisah sejarahnya. Di antaranya stasiun Kereta Api di kecamatan Lawang, Buk Glendeng yang lokasinya tidak jauh dari SMA Negeri 1 Lawang tempat saya belajar (yang selalu dilewati setiap berangkat dan pulang sekolah).
Buku ini juga menceritakan sejarah dengan gambar-gambar yang diiringi narasi penjelasan informatif. Pada dasarnya penulis ingin menggunakan kartu pos untuk menjelaskan sejumlah peristiwa / bangunan yang mungkin tidak terekam dalam penulisan sejarah kereta api uap secara formal. Bagi saya, sejarah perkembangan kereta api / sepur uap di Jawa pada masa kolonial menjadi semakin menarik. Karena kajiannya menggunakan media gambar yang ada di kartu pos.
Penulisan mengenai sejarah Trem juga ditambahkan khususnya trem di sejumlah kota-kota besar di Jawa, misalnya Surabaya, Jakarta dan Semarang menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi pembaca.
Keinginan untuk  menyusun buku dengan tema dari koleksi kartu pos yang dikoleksinya akhirnya terwujud sejak tahun 2013. Dan ada tiga buku berbeda yang telah terbit, semuanya tentang Djawa Tempo Doeloe. Nah, ide tentang Sejarah Kereta Api akhirnya bisa diwujudkan pada tahun 2017, yang menurut Olivier sengaja dilakukan untuk bersamaan dengan satu setengah abad setelah kereta api pertama di Pulau Jawa berjalan pada 1867.
Pendekatan sejarah adalah pendekatan yang digunakan dalam penulisannya. Di dalam narasi singkat yang digunakan, tidak lepas dari aspek waktu dan tempat. Maka guna melengkapi narasi tersebut, penulis juga menggunakan sejumlah buku berbahasa Belanda. Namun pencantuman rujukan atau kutipan yang kurang tertib, sehingga wajar jika muncul pertanyaan, darimana sumber sebuah kalimat tersebut.
Menurut penulis, koleksi kartu pos yang menjadi dasar buku ini  terbatas dan tidak cukup lengkap untuk merepresentasikan sejarah sepur uap secara komprehensif. Namun buku ini justru memberi kesan visual yang lebih luas. Mengingat kartu-kartu pos tersebut menunjukkan rekaman yang nyata dan beragam daripada apa yang selama ini dijumpai buku-buku sumber lainniya.
Lewat pengamatan yang detail dan dituangkan dalam narasi yang informatif, membuat pembaca serasa dibawa mengunjungi lokasi-lokasi yang berada di kartu pos. Kunjungan Olivier ke lokasi-lokasi pengambilan gambar diikuti dengan penjelasan bagaimana kondisi sekarang mampu memikat pembacanya.
Bagi saya, buku ini tidak sekedar menjadi pelengkap untuk mengetahui sejumlah kisah sejarah yang hilang atau terputus. Namun, buku ini mampu memberikan kesan visual yang nyata, beragam dan unik terkait sejarah kereta api uap di Jawa Tempo Dulu. Penggunaan sumber berbahasa Belanda terkait perkembangan kereta api/sepur memang mampu memperkuat sisi ilmiah dari buku ini.

       

Comments

Popular posts from this blog

Karya Sastra Masa Majapahit

Cinta adalah Nol, Nol adalah awal dari segalanya